Minggu, 23 Agustus 2015

Sejarah Forensik dan Perkembangan Forensik

DEFINISI FORENSIK
Forensik merupakan sebuah penerapan dari berbagai ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dari sebuah system hokum, yang dalam hal ini berkaitan dengan hokum pidana, penerapan bidang ilmu ini tidak terlepas dari penggunaan metode-metode ilmiah, atau ilmu pengetahuan, aturan-aturan yang dibentuk dari fakta-fakta dari suatu kejadian sebagai bentuk melakukan pengenalan terhadap bukti-bukti fisik.
Menurut Dr Edmond Locard. Istilah Forensik berasal dari bahasa yunani yaitu “Forensis” yang berarti debat atau perdebatan merupakan bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu (sains). Sedangkan menurut beberapa pendapat lain Forensik berasal dari bahasa latin yaitu “Forum” yang berarti tempat/lokasi untuk melakukan transaksi.
Prinsip dasar ilmu forensik dipelopori oleh Dr Edmond Locard. Ia berspekulasi bahwa setiap kontak yang Anda buat dengan orang lain, tempat, atau hasil objek dalam pertukaran materi fisik. Ini dikenal sebagai Locar exchange principle. Ini pertukaran materi fisik dapat dapat digunakan untuk membuktikan tidak bersalah seseorang atau bersalah di pengadilan hukum. Dalam investigasi kriminal yang khas, kejahatan adegan penyelidik, kadang-kadang dikenal sebagai Penyidik Crime Scene (CSI), akan mengumpulkan bukti fisik dari TKP, korban dan / atau tersangka. Ilmuwan forensik kemudian memeriksa bahan yang dikumpulkan untuk memberikan bukti ilmiah untuk membantu dalam penyelidikan polisi dan proses pengadilan. Dengan demikian, mereka sering bekerja sangat erat dengan pihak kepolisian dalam pengungkapan suatu kasus.


PERKEMBANGAN ILMU FORENSIK
Sampai dengan akhir abad ke-19 ini, penyelesaian sebuah kasus sangat bergantung pada keterangan dan pengakuan para saksi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kejahatan semakin merajalela, di antaranya adalah munculnya kelompok-kelompok penjahat, tingkat pembunuhan yang semakin tinggi, dan semakin makmurnya populasi sehingga memiliki banyak barang berharga yang berpotensi untuk dicuri, membuat tingkat perampokan dan pencurian semakin mengkhawatirkan. Hal-hal ini yang membuat pihak yang berwenang dalam menyelesaikan suatu kasus tidak dapat lagi bergantung sepenuhnya pada keterangan dan pengakuan para saksi yang ada.

Kemudian diketahui teori mengenai sidik jari manusia, bahwa tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama atau kembar. Pada tahun 1901, muncul terobosan ilmiah mengenai sistem pengelompokan golongan darah ABO yang dikemukakan oleh ahli biologi Austria yang juga pemenang nobel, Karl Landsteiner. Dan pada tahun yang sama, ahli biologi Jerman, Paul Uhlenhuth menggunakan tes precipitin untuk mengetahui apakah sebuah sampel darah itu adalah darah manusia atau darah hewan.

Sehingga muncullah revolusioner yang sangat membantu dalam proses investigasi kasus kejahatan. Perkembangan berikutnya terjadi pada tahun 1910, di mana seorang ilmuwan forensik asal Prancis bernama Edmond Locard mengembangkan teori bahwa antara dua orang yang terjadi kontak secara fisik, walaupun dengan cara yang singkat, sesuatu dari seseorang di antaranya akan ditransfer ke seseorang yang lain.

Ilmu Forensik sekarang tidak lagi hanya berhubungan dengan pembunuhan ataupun bidang kedokteran. Saat ini, ilmu forensik semakin luas, di antaranya adalah:
Ø  Art Forensic
Ø  Computational Forensic
Ø  Digital Forensic
Ø  Forensic Accounting
Ø  Forensic Chemistry
Ø  Forensic DNA Analysis
Ø  Forensic Pathology
Ø  Forensic Video Analysis
Ø  Mobile Device Forensics
Ø  Blood Spatter Analysis
Ø  Forensic Investigation
Ø  Dan lain sebagainya

Penggunaan prinsip dan prosedur ilmiah untuk memecahan masalah hukum dikenal sebagai ilmu pengetahuan forensik. Istilah “forensik” dapat menggambarkan sejumlah disiplin ilmiah, di antaranya kimia, toksikologi, psikiatri, patologi, biologi, dan teknik. Oleh karena itu, sangatlah wajar untuk memikirkan ilmu pengetahuan forensik dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan alam, fisika, dan ilmu sosial, pengelompokan besar cabang pengetahuan terkumpul di mana kebenaran dan hukum diperiksa dan dicatat. Ketika ilmu pengetahuan forensik digunakan untuk menyelesaikan masalah hukum, banyak subkelompok menjadi spesialisasi yang dikenal sebagai farmakologi forensik, psikologi forensik, dan lain-lain. Sebenarnya, tiap subspesialisasi ini dapat digunakan dalam pemecahan masalah hukum.

Scientific Method and Law (Hukum dan Metode Ilmiah) Untuk menentukan sejarah permulaan ilmu pengetahuan forensik, seseorang harus mempertimbangkan evolusi proses hukum di Eropa, terutama Inggris. Penentuan bersalah atau tidak bersalahnya suatu tindak kejahatan dimulai dari peradilan primitif melalui cobaan berat, proses inquisitorial, dan pada akhirnya ajaran dasar yurisprudensi modern, yaitu praduga tak bersalah berdasarkan hukum Anglo-Saxon dan praduga bersalah berdasarkan Napoleon Code. Metode ilmiah atau penyelidikan rasional menjadi bagian dari proses peradilan pada abad ke-19, dan ilmu pengetahuan forensik berkembang dengan cepat pada abad ke-20. Kemajuan teknologi terus mendorong pertumbuhan ilmu pengetahuan forensik

Sejarah Forensik
1.      Francis Galton (1822-1911) : sidik jari
2.       Leone Lattes (1887-1954) : Golongan darah (A,B,AB & O)
3.      Calvin Goddard (1891-1955) : senjata dan peluru (Balistik)
4.      Albert Osborn (1858-1946) : Document examination
5.      Hans Gross (1847-1915) : menerapkan ilmiah dalam investigasi criminal
6.      FBI (1932) : Lab.forensik.

Untuk lebih jelasnya, perkembangan ilmu forensik dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini.


Sejarah Digital Forensics dapat ditelusuri kembali ke tahun 1970-an, ketika peneliti militer mulai menemukan contoh dari aktivitas kriminal yang berkaitan dengan komputer dan membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memecahkan kejahatan teknis. Banyak program belajar dari Digital Forensics dan pelatihan sekarang dilaksanakan termasuk Sejarah Komputer Forensik  sehingga  masayarakat dapat belajar tentang bagaimana industri ini berkembang, dan jenis pelanggaran keamanan dan kejahatan dunia maya telah mempengaruhi individu dan bisnis dari waktu ke waktu.

HISTORI DIGITAL FORENSIC:
Ø  1970
Kejahatan kasus pertama yang melibatkan komputer, penipuan terutama keuangan.
Ø  1980
Peneliti keuangan dan pengadilan dari catatan dan bukti-bukti hanya pada komputer. Norton Utilities, “Un-menghapus” alat yang dibuat Asosiasi Bersertifikat Penipuan Penguji mulai mencari pelatihan dalam apa yang menjadi forensik computer Pencarian High Tech Kejahatan pelatihan dibuat. Kelas reguler mulai diajarkan kepada agen federal di California dan di FLETC di GeorgiacHTCIA dibentuk di Southern California.
Ø  1984
FBI Media Magnetic Program dibuat. Kemudian menjadi Analisis Komputer dan Response Team (CART).
Ø  1987
Acces Data – Perusahaan Forensik Cyber ​​dibentuk.
Ø  1988
Penciptaan IACIS, Asosiasi Internasional Komputer Spesialis Investigasi. Pertama Disita Bukti Pemulihan Komputer Spesialis (SCERS) kelas diadakan.
Ø  1993
Konferensi Internasional Pertama tentang Bukti Komputer diadakan.
Ø  1995
Organisasi Internasional di Bukti Komputer (IOCE) dibentuk.
Ø  1997
Negara-negara G8 di Moskow menyatakan bahwa “aparat penegak hukum harus dilatih dan dilengkapi untuk menangani kejahatan teknologi tinggi”.
Ø  1998
Pada bulan Maret G8 ditunjuk IICE untuk membuat prinsip-prinsip internasional, pedoman dan prosedur yang berkaitan dengan bukti digital.
Ø  1998
INTERPOL Forensic Science Symposium.
Ø  1999
FBI kasus Kereta beban melebihi 2000 kasus, memeriksa 17 terabyte data.
Ø  2000
Pertama Laboratorium Forensik FBI Regional Computer didirikan.
Ø  2003
FBI kasus Kereta beban melebihi 6500 kasus, memeriksa 782 terabyte data.

SUMBER:
Computer forensics history. (n.d.). Retrieved Juli 11, 2015, from http://www.forensics-research.com/index.php/computer-forensics/computer-forensics-history/

Forensic science – wikipedia, the free encyclopedia. (n.d.). Retrieved Juli 11, 2015, from http://en.wikipedia.org/wiki/Forensic_science

Rosidin. (2014, January 25). Sejarah Forensik | rosidinblog [Web log post]. Retrieved from https://rosidinblog.wordpress.com/2014/01/25/mengenal-lebih-dekat-apa-itu-forensik/

0 komentar:

Copyright © 2015 Digital Forensics
| Distributed By Gooyaabi Templates