Membangun Integrated Digital Forensics Investigation Framework (IDFIF) Dengan Metode Sequential Logic
DFIF (Digital Forensics Investigation Framework) telah banyak berkembang sejak tahun 1995, namun belum ada DFIF standart yang digunakan oleh para penyidik (investigator).
PROBLEMATIKA:
Penggunaan DFIF yang berbeda-beda akan menyebabkan pembuktian yang dihasilkan sulit diukur dan dibandingkan. Sedangkan dalam kenyataannya persidangan selalu melibatkan lebih dari satu pihak untuk pembuktikan sebuah fakta persidangan. Pengukuran dan pembandingan akan muncul ketika salah satu pihak tidak puas atas hasil pembuktian pihak yang lain. DFIF yang telah banyak berkembang tentu memiliki tujuan masing-masing. Namun belum adanya DFIF standart dari sekian banyak DFIF nyatanya juga menimbulkan masalah baru.
SOLUSI:
Untuk itu dengan adanya DFIF standart yang dapat mengakomo dir DFIF yang telah hadir sebelumnya. Metode Sequential Logic merupakan metode yang memiliki keterikatan atas latar belakang masukan terhadap keluarannya. Metode ini memiliki karakteristik yang dapat merekam histori dari masukan, sehingga dapat diasumsikan metode tersebut dapat melihat urutan DFIF sebelumnya untuk membentuk DFIF yang baru.
Penelitian ini menghasilkan DFIF baru yang diharapkan dapat menjadi standart metode penyelidikan para penyidik. DFIF yang dihasilkan dalam penelitian ini disebut sebagai Integrated Digital Forensics Investigation Framework (IDFIF) dikarenakan telah memperhitungkan DFIF sebelumnya. DFIF yang telah ada sebelumnya dapat di akomodir IDFIF dengan menggunakan Metode Sequential Logic.
MODEL-MODEL INVESTIGASI FORENSIKA DIGITAL YANG SUDAH ADA:
USULAN MODEL INVESTIGASI:
Dengan menggunakan model investigasi sequential logic, diharapkan dapat diterapkan pada setiap tahapan proses. Penggunaan metode sequential logic ini dapat digunakan untuk investigator dalam menangani sebuah kasus sesuai prosedur.
Dengan menggunakan model investigasi sequential logic, diharapkan dapat diterapkan pada setiap tahapan proses. Penggunaan metode sequential logic ini dapat digunakan untuk investigator dalam menangani sebuah kasus sesuai prosedur.
IDFIF = { Pre-Process → Proactive → Reactive → Post-Process }
di mana:
- Pre-Process = { Notification → Authorization → Preparation }
- Proactive = { Proactive Collection → Crime Scene Investigation → Proactive Preservation → Proactive Analysis → Preliminary Report → Securing the Scene → Detection of Incident/Crime }
di mana
'Proactive Collection = { Incident Response Volatile Collection and Collection of Network Traces }
'Crime Scene Investigation = { Even triggering Function & Communicating Shielding → Documenting the Scene }
Reactive = { Identification → Collection & Acquisition → Preservation → Examination → Analysis → Presentation }
di mana:
- dentification = { Survey → Recognition }
- Preservation = { Tranportation → Storage }
Post-Process = { Conclusion → Reconstruction → Dissemination }
Jika diilustrasikan pada gambar, IDFIF akan tampak seperti berikut.
KESIMPULAN:
Usulan model investigasi forensic yang bernama Integrated Digital Forensics Investigastion Framework (IDFIF) di hasil kan dari model investigasi sebelumnya yang kemudian menghasilkan model sequential logic yang dapat mengidentifikasi proses utama pada DFIF yang telah ada sebelumnya untuk digunakan oleh investigator dalam menangani proses kasusnya.
SUMBER:
Rahayu, Y. D., & Prayudi, Y. (2014). Membangun integrated digital forensics investigation framework (idfif) menggunakan metode sequential logic. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014). Retrieved from http://www.academia.edu/6363830/MEMBANGUN_INTEGRATED_DIGITAL_FORENSICS_INVESTIGATION_FRAMEWORK_IDFIF_MENGGUNAKAN_METODE_SEQUENTIAL_LOGIC
0 komentar:
Posting Komentar